Sungai Penuh, 26 November 2024 — Antonius Despinola (Anton), mantan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sungai Penuh, kini menjadi sorotan publik setelah terungkap bahwa ia merupakan sumber utama keuangan bagi kampanye sepupunya, Alfin, SH, calon Walikota Sungai Penuh nomor urut 1. Anton diduga telah memanfaatkan kekuasaannya dan praktik ilegal untuk mendanai penuh kampanye Alfin dalam Pemilihan Walikota 2024.
Investigasi menunjukkan bahwa Anton tidak hanya mengalirkan dana besar untuk memenangkan Alfin, tetapi juga menggunakan cara-cara yang merugikan integritas proses demokrasi. Ia dilaporkan mengancam Kepala Dinas (Kadis) dan Kepala Desa yang tidak mendukung sepupunya, bahkan mengarahkan mereka untuk memberikan suara dengan ancaman hukum dan pemerasan.
Selain itu, Anton juga memiliki catatan kelam saat menjabat sebagai Kajari Sungai Penuh, di mana ia diduga terlibat dalam pemerasan anggota DPRD Kabupaten Kerinci dengan nilai mencapai Rp 250 juta per orang. Uang hasil pemerasan ini, yang diduga dicuci melalui berbagai saluran, digunakan untuk mendanai kampanye Alfin. Praktik ini memperburuk citra Pilwako Sungai Penuh, yang kini terancam tercemar oleh praktik korupsi dan politik uang.
Penyelidikan atas dugaan ini sedang berlangsung, dengan pihak kepolisian dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sungai Penuh berjanji untuk mengusut tuntas praktik politik ilegal ini. Kasus ini juga mengundang pertanyaan besar tentang integritas Alfin dalam menjalankan kampanye dan apakah ia terlibat dalam kegiatan ilegal yang dilakukan oleh sepupunya.
Hingga berita ini diturunkan, Anton dan Alfin belum memberikan tanggapan resmi terkait tuduhan yang mengarah kepada mereka.